Kamis, 22 November 2018

bahaya asetelin


Beberapa bahaya  yang dapat timbul dari las asetilen

Pada pekerjaan pengelasan banyak risiko yang akan terjadi apabila tidak hati-hatiterhadap penggunaan peralatan, mesin dan posisi kerja yang salah. Beberapa risiko bahaya yang paling utama pada pengelasan (Wiryosumarto dan Okumura, 2004) antara lain :

a.       Bahaya Silinder Asetilen
Ada sejumlah insiden setiap tahun di mana flash back ke silinder acetylene memicu dekomposisi , dan membuat silinder dalam kondisi yang berbahaya , tidak stabil . Sebuah ledakan tabung hanya tiga menit setelah flash back adalah sangat jarang . Dalam kebanyakan kasus, jika dekomposisi diidentifikasi pada tahap awal , maka akan ada waktu untuk evakuasi , pemadam kebakaran untuk dipanggil dan untuk ada tindakan darurat yang bisa diambil .
Untuk membuat silinder stabil aman , pemadam kebakaran mungkin harus mendinginkan silinder selama berjam-jam . Bisa jadi perlu beberapa hari pendinginan sebelum silinder dapat dipindahkan ke tempat aman , karena bila silinder bergerak maka bisa memulai kembali dekomposisi atau mempercepat dekomposisi .

b.       Debu dan gas dalam asap las. 
Debu dalam asap las besarnya berkisar antara 0,2 µm sampai dengan 3 µm. Komposisi kimia dari debu asap las tergantung dari jenis pengelasan dan elektroda yang digunakan. Bila elektroda jenis hydrogen rendah, di dalam debu asap akan terdapat fluor (F) dan oksida kalium (K2O). Dalam pengelasan busur listrik tanpa gas, asapnya akan banyak mengandung oksida magnesium (MgO). 
Gas-gas yang terjadi pada waktu pengelasan adalah gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), ozon (CO3) dan gas nitrogen dioksida (NO2).

c.      Bahaya kebakaran. 
Kebakaran terjadi karena adanya kontak langsung antara api pengelasan dengan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti solar, bensin, gas, cat kertas dan bahan lainnya  yang mudah terbakar. Bahaya kebakaran dapat terjadi karena selang yang tidak sesuai atau adanya kebocoran gas karena isolasi yang rusak.

d.       Bahaya Jatuh. 
Didalam pengelasan dimana ada pengelasan di tempat yang tinggi akan selalu ada bahaya terjatuh dan kejatuhan. Bahaya ini dapat menimbulkan luka ringan ataupun  berat bahkan kematian karena itu usaha pencegahannya harus diperhatikan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya kebakaran ketika melakukan proses OAW:

(1)        Pengetahuan dan pemahaman tentang keselamatan kerja dari orang-orang yang bekerja di bengkel las.
(2)        Kondisi tempat las yang bersih dari benda-benda yang mudah terbakar. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar paling tidak sejauh 8 meter dari titik/lokasi pengelasan.
(3)        Ketersediaan alat pemadam kebakaran di bengkel tempat anda bekerja. Letakkan alat pemadam kebakaran pada lokasi yang mudah terlihat dan mudah diraih.
(4)        Jangan mengelas di atas lantai berbahan kayu. Apabila memang harus dilakukan, lapisi lantai kayu tersebut dengan plat logam atau asbes.
(5)        Perlakukan selang-selang gas dengan baik supaya tidak terjadi kebocoran pada selang tersebut.
(6)        Perlakukan komponen las OAW lainnya dengan baik pula. Perhatikan sambungan-sambungan instalasi las secara cermat. Bagian-bagian sambungan rentan terjadi kebocoran. Bila perlu periksa dengan cara mengoleskan air sabun pada sambungan tersebut. Jika terjadi gelembung-gelembung sabun yang membesar, maka telah terjadi kebocoran.

Perlengkapan Keselamatan Kerja Pada Proses Pengelasan

1.               Pakaian Kerja Las atau Apron
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
2.               Sarung Tangan Las atau welding gloves
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang dihasilkan dari proses pengelasan.
3.               Sepatu las atau safety shoes
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.
4.               Helm Las atau Topeng las
Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam, bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14. Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda. Selain itu juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan menimbulkan cahaya yang lebih terang.
5.               Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.