Beberapa bahaya yang dapat timbul dari las
asetilen
Pada pekerjaan
pengelasan banyak risiko yang akan terjadi apabila tidak hati-hatiterhadap
penggunaan peralatan, mesin dan posisi kerja yang salah. Beberapa risiko bahaya
yang paling utama pada pengelasan (Wiryosumarto dan Okumura, 2004) antara lain
:
a.
Bahaya Silinder Asetilen
Ada sejumlah insiden setiap tahun di mana flash back ke silinder
acetylene memicu dekomposisi , dan membuat silinder dalam kondisi yang
berbahaya , tidak stabil . Sebuah ledakan tabung hanya tiga menit setelah flash
back adalah sangat jarang . Dalam kebanyakan kasus, jika dekomposisi
diidentifikasi pada tahap awal , maka akan ada waktu untuk evakuasi , pemadam
kebakaran untuk dipanggil dan untuk ada tindakan darurat yang bisa diambil .
Untuk membuat silinder
stabil aman , pemadam kebakaran mungkin harus mendinginkan silinder selama
berjam-jam . Bisa jadi perlu beberapa hari pendinginan sebelum silinder dapat
dipindahkan ke tempat aman , karena bila silinder bergerak maka bisa memulai
kembali dekomposisi atau mempercepat dekomposisi .
b. Debu
dan gas dalam asap las.
Debu dalam asap las
besarnya berkisar antara 0,2 µm sampai dengan 3 µm. Komposisi kimia dari debu
asap las tergantung dari jenis pengelasan dan elektroda yang digunakan. Bila
elektroda jenis hydrogen rendah, di dalam debu asap akan terdapat fluor (F) dan
oksida kalium (K2O). Dalam pengelasan busur listrik tanpa gas, asapnya akan
banyak mengandung oksida magnesium (MgO).
Gas-gas yang terjadi
pada waktu pengelasan adalah gas karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2),
ozon (CO3) dan gas nitrogen dioksida (NO2).
c. Bahaya
kebakaran.
Kebakaran terjadi
karena adanya kontak langsung antara api pengelasan dengan bahan-bahan yang
mudah terbakar seperti solar, bensin, gas, cat kertas dan bahan lainnya
yang mudah terbakar. Bahaya kebakaran dapat terjadi karena selang yang tidak
sesuai atau adanya kebocoran gas karena isolasi yang rusak.
d. Bahaya
Jatuh.
Didalam pengelasan
dimana ada pengelasan di tempat yang tinggi akan selalu ada bahaya terjatuh dan
kejatuhan. Bahaya ini dapat menimbulkan luka ringan ataupun berat bahkan
kematian karena itu usaha pencegahannya harus diperhatikan.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya kebakaran ketika
melakukan proses OAW:
(1)
Pengetahuan dan
pemahaman tentang keselamatan kerja dari orang-orang yang bekerja di bengkel
las.
(2)
Kondisi tempat las
yang bersih dari benda-benda yang mudah terbakar. Jauhkan benda-benda yang
mudah terbakar paling tidak sejauh 8 meter dari titik/lokasi pengelasan.
(3)
Ketersediaan alat
pemadam kebakaran di bengkel tempat anda bekerja. Letakkan alat pemadam
kebakaran pada lokasi yang mudah terlihat dan mudah diraih.
(4)
Jangan mengelas di
atas lantai berbahan kayu. Apabila memang harus dilakukan, lapisi lantai kayu
tersebut dengan plat logam atau asbes.
(5)
Perlakukan
selang-selang gas dengan baik supaya tidak terjadi kebocoran pada selang
tersebut.
(6)
Perlakukan komponen
las OAW lainnya dengan baik pula. Perhatikan sambungan-sambungan instalasi las
secara cermat. Bagian-bagian sambungan rentan terjadi kebocoran. Bila perlu
periksa dengan cara mengoleskan air sabun pada sambungan tersebut. Jika terjadi
gelembung-gelembung sabun yang membesar, maka telah terjadi kebocoran.
Perlengkapan Keselamatan Kerja Pada Proses
Pengelasan
1.
Pakaian Kerja Las atau Apron
Pakaian
kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari panas
dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan, apron dada dan
apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain biasa maka
pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan las.
2.
Sarung Tangan Las atau welding gloves
Welding
gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus dibuat
untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau
bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves berfungsi untuk
melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas material yang
dihasilkan dari proses pengelasan.
3.
Sepatu las atau safety shoes
Sepatu
las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang
berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu ini
juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.
4.
Helm Las atau Topeng las
Helm
las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan
las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat dari
bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam,
bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan
ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.
Kaca
las mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11, 12 dan 14.
Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut juga semakin
tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi mata Anda.
Selain itu juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang besar akan
menimbulkan cahaya yang lebih terang.
5.
Masker Las
Masker berfungsi sebagai alat perlindung
pernafasan dari bahaya asap las, karena asap las berbeda dengan asap biasa.
Asap las ini merupakan hasil pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan
lasan dan juga pembakaran atau pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu
asap las ini hampir seperti serbuk bersih dan sangat membahayakan alat
pernafasan kita.